Salah satu penjelasan logis dalam pikiran Eugene dan Harrison adalah artifak berbentuk tengkorak tersebut adalah benda yang terbuat dari bahan logam khusus. Benda tersebut menunjukkan bentuk sebuah tengkorak yang rongga mata, dahi, tulang alis, dan lubang hidung, dan rahang. Hingga saat ini NASA belum mampu memberikan penjelasan tentang photo ini.
Kamis, 28 November 2013
Waduh Tengkorak Robot Ditemukan di Bulan
Hebohnya tengkorak robot di bulan penemuan benda mirip tengkorak robot di bulan ini membuat para ahli dan para pengamat bertanya-tanya benda apakah itu. Bulan merupakan satelit alami satu-satunya dari bumi kita yang banyak menyimpan misteri aneh dan menakjubkan. Pada bulan Desember tahun 1972 astronot Apollo 17, Eugene Cernan dan Harrison Schmitt menghabiskan sekitar 75 jam di Bulan. Selama ekspedisi tersebut mereka mengambil banyak foto permukaan bulan. Salah satu Foto yang mengejutkan adalah terpotretnya sebentuk artifak berbentuk tengkorak. Eugene Cernan dan Harrison Schmitt merasa ragu bahwa tengkorak itu adalah tengkorak mahluk hidup. Tulang fosil tak mungkin bisa bertahan lama di bulan dikarenakan adanya radiasi matahari dan sinar kosmik ekstrim yang mampu membuat tulang fosil ataupun benda organik akan hancur lebur jadi debu. Unik Baca
Salah satu penjelasan logis dalam pikiran Eugene dan Harrison adalah artifak berbentuk tengkorak tersebut adalah benda yang terbuat dari bahan logam khusus. Benda tersebut menunjukkan bentuk sebuah tengkorak yang rongga mata, dahi, tulang alis, dan lubang hidung, dan rahang. Hingga saat ini NASA belum mampu memberikan penjelasan tentang photo ini.
Salah satu penjelasan logis dalam pikiran Eugene dan Harrison adalah artifak berbentuk tengkorak tersebut adalah benda yang terbuat dari bahan logam khusus. Benda tersebut menunjukkan bentuk sebuah tengkorak yang rongga mata, dahi, tulang alis, dan lubang hidung, dan rahang. Hingga saat ini NASA belum mampu memberikan penjelasan tentang photo ini.
Pembaca Berrr Hati-hatilah Pulau Jawa Akan Tenggelam
Pulau Jawa akan tenggelam kapan ya, apakah benar pulau jawa akan tenggelam suatu saat nanti pastinya. Belum banyak yang tentang info kapan kiranya pulau jawa terendam oleh air ini, namun prediksi pulau ini akan tenggelam tentu saja menarik untuk kita baca, karena kita adalah unikbaca.com. Berpijak pada pendapat para ahli kebumian (geologi) tentu judul di atas bukan sekedar omong kosong. Sebuah ramalan tentang tanah Jawa telah ada berabad-abad yang lalu. Khususnya mengenai Kehancuran pulau Jawa setelah Seratus Tahun perang Sabil (hasil ramalan Raja Kediri Jayabaya). Hal ini sesuai dengan hukum Geologis, bahwa sewaktu-waktu bumi ini akan mengalami pergeseran, baik akibat Gempa tektonik atau letusan gunung berapi. Adapun faktor manusianya sendiri, akibat manusia banyak melakukan kejahatan dan dosa besar lainnya. Sehingga energi negatif yang beredar diserap oleh alam pulau jawa yang mengakibatkan ketidak seimbangan pulau Jawa. Yang menjadi faktor alam adalah adanya pengaruh global yang berupa perubahan iklim dan cuaca sehubungan dengan aktivitas manusia di beberapa negara industri.
Penyebaran polusi dan pengrusakan efek rumah kaca telah terjadi selama hampir 300 tahun sejak revolusi Industri. Aktifitas yang demikian itu menimbulkan lapisan ozon berlubang dan semakin hari semakin besar, efeknya adalah radiasi cahaya matahari tidak langsung diserap atmosfir bumi namun langsung jatuh ke bumi, pemanasan global pun agaknya semakin hari akan menjadi kenyataan.
Suhu bumi semakin panas, dikutub efek dari pemanasan ini bisa mencairkan es sehingga menambah volume air laut. Kalau dilihat dari keadaan cuaca yang sudah mulai berubah diseluruh dunia karena global warming, naiknya volume air laut. Bisa dibayangkan apabila pulau es raksasa ini mencair, jakarta bisa tenggelam. Sebuah pulau es raksasa seluas 260 km2, lima kali luas Jakarta Pusat. unikbaca.com
Bisa dibayangkan, apabila seluruh es Greenland mencair, bisa menaikkan permukaan air dunia 6 meter. Jakarta Utara bisa tenggelam jika permukaan laut naik 2-3 meter. Para ilmuwan Amerika Serikat mengklaim robohnya bongkahan es raksasa itu akibat pemanasan global. Akibatnya beberapa kota pantai dunia bisa tenggelam akibat meluapnya air laut, pulau jawa yang kini memiliki banyak kota pantai akan terkena imbasnya.
Bukan musathil suatu saat kota-kota itu akan hanyut tenggelam bila air laut meluap naik ke daratan. Kisah tentang tenggelamnya peradaban-peradaban kuno seperti Benua Atlantik adalah suatu contoh bahwa kekuatan alam tidak bisa dihentikan oleh manusia. Pulau Jawa adalah sebuah kapal raksasa yang ditopang oleh suspensi yang sangat besar. Suspensi ini yang selama ini meredam getaran lempeng Samudera Hindia yang terus menerus mendorong Pulau Jawa ke arah utara.
Suspensi ini membentang dari timur Pulau Jawa hingga ke barat di dekat Gunung Krakatau. Sama seperti suspensi mobil, suspensi Pulau Jawa juga memiliki oli. Oli-nya suspensi Pulau Jawa adalah Lumpur Lapindo. Dan yang berfungsi sebagai pegas adalahgas yang terperangkap bersama Lumpur Lapindo. Ketika pengeboran Lapindo menembus lapisan gas, gas yang selama ini menjadi pegas-nya Pulau Jawa mulai merembes keluar.
Rembesannya gas tidak lewat lubang sumur karena lubang sumur tertutup oleh ‘pelumas’ pengeboran, tapi merembes melalui lapisan tanah yang tidak dilapisi casing. Akibatnya berkurang gaya elastis yang mengimbangi energi potensial lempeng Samudra Hindia sehingga muncul lah gempa di Jogja. Pengeboran itu pula kini membuat system suspensi makin rapuh, hingga makin sering gempa terjadi di Pulau Jawa. unikbaca.com
Mengingat system suspensi membentang dari timur ke barat, maka tak heran jika gempa bergerak dari sebelah timur menuju ke barat. Mungkin akan sampai di Krakatau. Nah, kalau sudah sampai di krakatau, Jawa praktis tidak punya lagi sistem suspensi. Dorongan lempeng Samudra Hindia akan membuat Pulau Jawa makin miring ke arah selatan, akhirnya ambruk dan tenggelam.
Gempa yang sering terjadi di jawa dapat menyebabkan kerapuhan pada penyangga pulau (menjadi kosong atau tidak padat tanahnya) ditambah amblasnya tanah di sekitar sidoarjo akibat lumpur lapindo. Hasil penelitian telah menunjukkan berkurangnya kepadatan dalam tanah di pulau jawa. Indikasinya adalah jika terjadi hujan tiga jam tanpa henti, sedikitnya ada 500 desa di Jawa yang tenggelam, kalau enamjam maka lebih dari 1.000 desa akan kebanjiran.
Di Jakarta ini hujan yang turun selama dua jam saja, beberapa daerah di kota Jakarta ini akan terendam air. Jika pemerintah tidak serius untuk segera membenahi lingkungan di negeri ini, maka pada tahun 2020 pulau Jawa bisa tenggelam. Persis seperti ramalan Joyoboyo, wong jowo kelangan jawane alias Orang Jawa kehilangan (Pulau) Jawa-nya.
Penyebaran polusi dan pengrusakan efek rumah kaca telah terjadi selama hampir 300 tahun sejak revolusi Industri. Aktifitas yang demikian itu menimbulkan lapisan ozon berlubang dan semakin hari semakin besar, efeknya adalah radiasi cahaya matahari tidak langsung diserap atmosfir bumi namun langsung jatuh ke bumi, pemanasan global pun agaknya semakin hari akan menjadi kenyataan.
Suhu bumi semakin panas, dikutub efek dari pemanasan ini bisa mencairkan es sehingga menambah volume air laut. Kalau dilihat dari keadaan cuaca yang sudah mulai berubah diseluruh dunia karena global warming, naiknya volume air laut. Bisa dibayangkan apabila pulau es raksasa ini mencair, jakarta bisa tenggelam. Sebuah pulau es raksasa seluas 260 km2, lima kali luas Jakarta Pusat. unikbaca.com
Bisa dibayangkan, apabila seluruh es Greenland mencair, bisa menaikkan permukaan air dunia 6 meter. Jakarta Utara bisa tenggelam jika permukaan laut naik 2-3 meter. Para ilmuwan Amerika Serikat mengklaim robohnya bongkahan es raksasa itu akibat pemanasan global. Akibatnya beberapa kota pantai dunia bisa tenggelam akibat meluapnya air laut, pulau jawa yang kini memiliki banyak kota pantai akan terkena imbasnya.
Bukan musathil suatu saat kota-kota itu akan hanyut tenggelam bila air laut meluap naik ke daratan. Kisah tentang tenggelamnya peradaban-peradaban kuno seperti Benua Atlantik adalah suatu contoh bahwa kekuatan alam tidak bisa dihentikan oleh manusia. Pulau Jawa adalah sebuah kapal raksasa yang ditopang oleh suspensi yang sangat besar. Suspensi ini yang selama ini meredam getaran lempeng Samudera Hindia yang terus menerus mendorong Pulau Jawa ke arah utara.
Suspensi ini membentang dari timur Pulau Jawa hingga ke barat di dekat Gunung Krakatau. Sama seperti suspensi mobil, suspensi Pulau Jawa juga memiliki oli. Oli-nya suspensi Pulau Jawa adalah Lumpur Lapindo. Dan yang berfungsi sebagai pegas adalahgas yang terperangkap bersama Lumpur Lapindo. Ketika pengeboran Lapindo menembus lapisan gas, gas yang selama ini menjadi pegas-nya Pulau Jawa mulai merembes keluar.
Rembesannya gas tidak lewat lubang sumur karena lubang sumur tertutup oleh ‘pelumas’ pengeboran, tapi merembes melalui lapisan tanah yang tidak dilapisi casing. Akibatnya berkurang gaya elastis yang mengimbangi energi potensial lempeng Samudra Hindia sehingga muncul lah gempa di Jogja. Pengeboran itu pula kini membuat system suspensi makin rapuh, hingga makin sering gempa terjadi di Pulau Jawa. unikbaca.com
Mengingat system suspensi membentang dari timur ke barat, maka tak heran jika gempa bergerak dari sebelah timur menuju ke barat. Mungkin akan sampai di Krakatau. Nah, kalau sudah sampai di krakatau, Jawa praktis tidak punya lagi sistem suspensi. Dorongan lempeng Samudra Hindia akan membuat Pulau Jawa makin miring ke arah selatan, akhirnya ambruk dan tenggelam.
Gempa yang sering terjadi di jawa dapat menyebabkan kerapuhan pada penyangga pulau (menjadi kosong atau tidak padat tanahnya) ditambah amblasnya tanah di sekitar sidoarjo akibat lumpur lapindo. Hasil penelitian telah menunjukkan berkurangnya kepadatan dalam tanah di pulau jawa. Indikasinya adalah jika terjadi hujan tiga jam tanpa henti, sedikitnya ada 500 desa di Jawa yang tenggelam, kalau enamjam maka lebih dari 1.000 desa akan kebanjiran.
Di Jakarta ini hujan yang turun selama dua jam saja, beberapa daerah di kota Jakarta ini akan terendam air. Jika pemerintah tidak serius untuk segera membenahi lingkungan di negeri ini, maka pada tahun 2020 pulau Jawa bisa tenggelam. Persis seperti ramalan Joyoboyo, wong jowo kelangan jawane alias Orang Jawa kehilangan (Pulau) Jawa-nya.
Langganan:
Postingan (Atom)