Jonnie Wright, pengusaha dari Iowa, Amerika, memiliki cara unik untuk berbagi dengan sesama. Jonnie menyamar sebagai seorang tunawisma dan berdiri di sudut jalan selama empat jam di Des Moines, pinggiran Johnston walau saat itu suhu di luar sangat dingin. Hari itu, Jonnie bertekad untuk berbuat baik dengan memberikan amplop berisi uang tunai kepada semua orang yang berbuat baik kepadanya. Dia membagi-bagikan sekitar 50 amplop dengan total mencapai US$ 1.000 (sekitar Rp 12 juta). Lima amplop berisi pecahan uang US$ 100 (Rp 12,1 juta) dan sisanya USD 10 (Rp 121.900).
Jonnie juga melampirkan sebuah surat penghargaan di dalam amplop tersebut sebagai bentuk rasa terima kasihnya. Salah satu penerima amplop itu bernama Rob Taylor. Dia adalah penduduk Des Moines. Surat itu memberitahukan kepadanya bahwa dia telah memberi sumbangan kepada seseorang yang ternyata bukan gelandangan. Hal pertama yang dilakukan Rob setelah mengetahuinya adalah menelepon istrinya. unikbaca.com
Di dinding Facebooknya, Jonnie menulis bahwa saat menyamar sebagai seorang tunawisma, dia mendapatkan uang tunai US$ 363,02 (Rp 4,4 juta), tiga sandwich pepperoni, dua donat, satu bungkus M&M's, apel dan sepasang sarung tangan. Dia pun berencana untuk kembali menyumbangkan uang itu pada badan amal. unikbaca.com
Jonnie juga mengatakan bahwa pengalaman berharga ini membuatnya sadar dan sangat bersyukur pada hidupnya. Berdiri di seberang selama empat jam, dengan mengenakan pakaian yang tidak memadai saat suhu sangat dingin, Jonnie benar-benar menggigil dengan kepala tertunduk, dan berdiri di depan orang asing.
Kamis, 06 Maret 2014
Widiw Nenek 80 Tahun Ceraikan Sang Kakek Playboy Suaminya
Seorang nenek di Mesir yang berusia 80 tahun dikabarkan telah ‘menyeret’ suaminya ke pengadilan untuk menuntut perceraian. Ia mengatakan tidak menyukai suaminya lagi dan ingin bercerai sebelum dia meninggal. Hakim pun menyetujuinya. Sebuah surat kabar Mesir melaporkan wanita yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan kepada pengadilan di Kairo bahwa dia tak pernah ingin tinggal dengan suaminya, dengan alasan dia adalah seorang playboy. Namun, ia menunda perceraian demi anak-anaknya.
“Nenek ini menuntut cerai dari suaminya yang berusia 86 tahun. Saat hakim bertanya mengapa, wanita itu menjawab tidak pernah ingin bersama suaminya, namun tidak punya pilihan karena anak-anaknya. Wanita itu bilang dia sedang menunggu waktu yang tepat,” kata pejabat pengadilan.
Nenek ini mengatakan kepada hakim bahwa ketika dia meninggal, dia ingin tercantum dalam sertifikat kematiannya sebagai ‘janda’ bukan seorang ‘istri.’ Hakim memahaminya dan mengizinkannya untuk bercerai. Seperti laporan emirates247.
Ketika hakim bertanya kepada suami jika ia setuju untuk menceraikannya, ia menjawab akan melakukannya jika istrinya menyerahkan mahar perceraian dan hak-hak lainnya. Wanita itu kemudian mengatakan kepada hakim dia tidak ingin apa-apa dari suaminya kecuali bercerai.
“Nenek ini menuntut cerai dari suaminya yang berusia 86 tahun. Saat hakim bertanya mengapa, wanita itu menjawab tidak pernah ingin bersama suaminya, namun tidak punya pilihan karena anak-anaknya. Wanita itu bilang dia sedang menunggu waktu yang tepat,” kata pejabat pengadilan.
Nenek ini mengatakan kepada hakim bahwa ketika dia meninggal, dia ingin tercantum dalam sertifikat kematiannya sebagai ‘janda’ bukan seorang ‘istri.’ Hakim memahaminya dan mengizinkannya untuk bercerai. Seperti laporan emirates247.
Ketika hakim bertanya kepada suami jika ia setuju untuk menceraikannya, ia menjawab akan melakukannya jika istrinya menyerahkan mahar perceraian dan hak-hak lainnya. Wanita itu kemudian mengatakan kepada hakim dia tidak ingin apa-apa dari suaminya kecuali bercerai.
Langganan:
Postingan (Atom)